Kadang-kadang, diungkapkan Acep, ini dipolitisir, karena ini musimnya-musim politisir.
"Maka kami tidak segera bereaksi, tetapi ada salah satu anggota DPRD memfasilitasi masyarakat dipertemukan dengan Komisi III ya kami terbuka kami ingin tahu sejauh mana kebenarannya. Dan ternyata betul masyarakat, tidak main-main, menerima kondisi beras seperti ini," katanya.
Sementara program dari Kemensos beras bantuan PPKM berjenis medium.
"Sekarang tinggal kita lihat apakah ini jenis medium. Nah ini yang nanti akan kita telusur sesuai enggak harganya di pasaran," katanya.
Baca Juga: Dapat 10 kg Beras, Penerima BST di Kabupaten Lebak Jalani Tes Swab di Kantor Desa
Beras yang disebut jenis medium ini dalam kondisi tidak layak konsumsi sudah diterima oleh warga Desa Lebak Parahiang, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Informasinya dari pihak Bulog bersedia menggantinya.
"Maksud saya mengganti beras dengan lebih layak, ini bukan berarti menyelesaikan masalah. Karena apa, dari bulan-bulan kemarin ada program seperti ini sama saja banyak temuan beras tidak layak konsumsi, kok ini, Bulog seperti tidak belajar dari pengalaman," katanya.
Acep menambahkan, kondisi beras seperti ini, ternyata bukan hanya ditemukan di Desa Lebak Parahiang saja.
"Barusan saya dapat informasi dari Kecamatan Cikulur, juga di desa Muncang Kopong, kemudian dari Desa Panggarangan juga," katanya.
Baca Juga: Ringankan Beban Tukang Ojek, BPBD Lebak Salurkan Bantuan 2.000 Paket Beras