Puluhan Warga Kabupaten Serang Terpapar DBD, Kasusnya Meningkat di 2024

- 24 Januari 2024, 09:50 WIB
Ilustrasi kasus DBD di Kabupaten Serang yang mengalami peningkatan di 2024.
Ilustrasi kasus DBD di Kabupaten Serang yang mengalami peningkatan di 2024. /Pixabay/Pexels

Baca Juga: BPBD Banten Belum Punya Tim Penanganan Bencana Kimia, Begini Penjelasannya

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Serang Istianah Hariyanti mengatakan, seseorang dapat terkena DBD apabila tergigit nyamuk Aedes Aegypti sebagai penularnya.

Namun sistem penularannya tidak seperti virus yang bisa ke sesama manusia hanya sebatas nyamuk ke manusia saja.

Sehingga kita dia, pemberantasan nyamuk harus dimulai dari jentiknya.

Untuk itu pihaknya membentuk Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (Gesit).

"Penanganan DBD harus dilakukan bersama, maka kita buat Gesit di setiap desa yang satu rumahnya ada kader jumantik. Jadi, setiap orang bertanggung jawab terhadap rumah dan lingkungannya supaya bebas jentik, apabila rutin dilakukan maka akan bisa benar-benar bebas dari DBD," katanya.

Istianah mengatakan, bakal lebih memaksimalkan peran kader jumantik untuk dapat memberantas DBD, karena selama ini perannya dirasa belum maksimal.

Adapun tugas dari kader jumantik ini yaitu, memastikan bahwa di lingkungan rumah dan sekitarnya bebas dari jentik nyamuk.

"Jadi bukan kader yang melakukan pemantauan jentik, mereka hanya membantu monitoring saja adapun eksekusinya dilakukan oleh masing-masing keluarga. Program ini, sudah berjalan cuman memang masih perlu ditingkatkan," tuturnya. ***

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x