"Tidak ada anak Kabupaten Serang usia 13-15 yang tidak SMP karena tidak ada biaya," katanya.
Ia mengaku yakin dengan angka tersebut karena didasari angka statistik.
Nol persen angka putus sekolah sudah terjadi sejak 2022 bahkan sebelumnya.
"Alhamdulillah, sejak beberapa tahun sebelumnya seperti itu. Saya punya keyakinan itu angka 2023 sudah tidak ada lagi kata kepala bapeda saya bersyukur apresiasi kepala Bappeda Litbang," ucapnya.
Sedangkan untuk harapan lama sekolah adalah bagaimana upaya Pemda berikan fasilitasi terhadap penduduk baik penduduk usia SD maupun SMP.
"Kita mencoba fasilitas hal itu dari penyediaan sarpras, penyediaan beasiswa pendidikan, baik SD, SMP, perguruan tinggi, itu langkah yang sudah kami lakukan," katanya.
Asep bersyukur angka harapan lama sekolah di Kabupaten Serang sudah tinggi, dan ada eskalasi positif sehingga rata rata lama sekolah naik.
"Kalau harapan lama sekolah naik, maka indeks pendidikan naik, maka IPM naik," ucapnya. ***