Sekda Cilegon Pilihan Helldy Agustian, Beda atau Satu Selera dengan Pemimpin Lama?

1 Maret 2021, 06:00 WIB
Suasana pelantikan Maman Mauludin sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, di ruang Aula Sekda II Pemkot Cilegon, Jumat 9 Oktober 2020. /Sigit Angki Nugraha/

KABAR BANTEN - Setelah dinyatakan sebagai pemenang Pilkada Cilegon 2020, Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta akhirnya resmi menjabat Wali Kota Cilegon dan Wakil Wali Kota Cilegon pada 26 Februari 2021.

Setelah resmi menjabat, euforia kemenangan pilkada pun usai. Kini, pemimpin baru di daerah yang dikenal dengan sebutan Kota Baja itu, harus langsung bekerja.

Meski terpenggal libur akhir pekan, namun Helldy-Sanuji sebagai pemimpin baru sudah dihadapkan persoalan warisan kepemimpinan lama yang ramai bergulir dan ditunggu banyak pihak.

Baca Juga: Pegiat Antikorupsi Soroti Pengisian Sekda Cilegon, Helldy Agustian Disarankan Agar Lelang Jabatan Diulang

Warisan tersebut, tidak lain adalah hasil lelang jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon yang sudah mengerucutkan tiga masihnama dan belum sempat diputuskan kepemimpinan sebelumnya.

Ketiga nama hasil lelang jabatan sekda itu, adalah Maman Maulidin, Dana Sujaksani, dan Mahmudin.

Baca Juga: Spekulasi Sekda Cilegon Begulir, Bakal Jadi Godaan Pemimpin Baru, Relawan Helldy-Sanuji Ingatkan Ini

Satu dari tiga nama itu adalah Maman Mauludin, adalah adik dari Wali Kota Cilegon sebelumnya yakni Edi Ariadi, yang kini mengisi Penjabat Sekda Kota Cilegon.

Meski tak lagi menjabat Wali Kota Cilegon, namun Edi Ariadi sebagai Kakak Maman Mauludin adalah Ketua DPW Partai Nasdem Banten. 

Baca Juga: Jabatan Sekda Kota Cilegon, Hasbi Sidik: Tak Perlu Lelang Ulang

Posisi ini lah yang bisa menjadi proses pengisian Sekda Kota Cilegon, masuk dalam ruang politis bagi kepemimpinan baru Helldy - Sanuji.

"Dari ketiga nama yang ada, tentu Pak Maman memiliki nilai politik dari dua nama lainnya. Karena, kita ketahui bersama bahwa Pak Maman ini adik dari Pak Edi Ariadi yang sekarang jadi Ketua DPW Nasdem Banten," kata pengamat politik asal Cilegon, Syaeful Bahri.

Proses lelang jabatan sekda yang dilakukan Pemkot Cilegon diakhir masa jabatan Wali Kota Cilegon Edi Ariadi, memang sempat menuai sorotan, termasuk dari legislatif saat itu.

Baca Juga: Siapa Sekda Cilegon Terungkap, Helldy Agustian Pilih Sosok Terbaik, Ngaku Dapat Masukan dan Bisikan

Di tengah sorotan waktu pelaksanaan lelang di tengah proses pilkada dan jelang akhir masa jabatannya, Edi kemudian menunjuk Maman Mauludin sebagai Penjabat Sekda Kota Cilegon.

Penunjukkan Maman sebagai Penjabat Sekda Kota Cilegon, diambil setelah surat edaran Mendagri melarang daerah pilkada melakukan rotasi dan mutasi pejabat.

Akibatnya, hasil lelang jabatan yang telah mengerucut tiga nama, diserahkan kepada kepala daerah hasil pilkada 2021.

Baca Juga: Ancaman Preseden Buruk Kota Cilegon, Dewan Ingatkan Helldy-Sanuji, Harus Serius Realisasikan Janji Politik

Kini, posisi Maman sebagai Penjabat Sekda, sudah dua kali diperpanjang hingga kepemimpinan baru yakni Helldy -Sanuji datang.

"Situasi ini memang menjadi dilema, bahkan ujian berat Helldy - Sanuji justru datang diawal kepemimpinan," kata Syaeful Bahri.

Apalagi, jika Nasdem dengan koalisi Pilkada Cilegon 2020 yakni Partai Golkar dan Gerindra serta PKB masih solid, konstalasinya jadi makin berat. 

Baca Juga: Dear Helldy-Sanuji, PR Pembangunan di Kota Cilegon Banyak, Dua Politisi Ini Beri Pesan Mendalam

Helldy -Sanuji akan dihadapkan antara pertimbangan politik dan pertaruhan komitmen politik yang menjadi janji kampanyenya pada Pilkada 2020.

Menurut Syaeful, banyak opsi yang bisa dilakukan Helldy-Sanuji terkait pengisian Sekda Cilegon.

Akan tetapi, dua opsi yang sebenarnya muncul di publik yakni melanjutkan pilihan pemimpin sebelumnya, atau tidak.

"Kan itu sebenarnya, yang kemudian memposisikan Helldy apakah cari aman atau benar -benar seorang pemimpin baru yang siap menghadirkan sesuatu yang baru," katanya.

Namun, bukan tidak menutup kemungkinan melelang ulang. Namun demikian, opsi tersebut tentu akan memakan banyak waktu. 

Baca Juga: SK Pengangkatan Tatu-Panji dan Helldy-Sanuji tak Sebut Periode, Ini Penjelasan Pemprov Banten

"Ini pasti berat. Tapi saya yakin, apapun pilihannya sudah sangat siap dan dipertimbangkan Pak Helldy. Beliau pasti akan mengedepankan kapasitas dan kapabilitas," katanya.

Apalagi, sekda adalah pimpinan langsung para birokrat, yang akan sangat menentukan kualitas pemerintahan dalam mengimplementasikan kebijakan dan janji politik Helldy - Sanuji.

Baca Juga: Dilantik Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon, Berikut Agenda Terdekat Helldy-Sanuji

Pekerjaan rumah yang cukup berat dan harus dihadapi di awal kepemimpinan Helldy-Sanuji, juga mendapat perhatian dari mantan kompetitor yakni H. Ali Mujahidin.

Menurut Ketua Umum PB Al-Khariyah tersebut, Helldy -Sanuji sebaiknya diberi keleluasaan dan jangan diganggu dulu.

"Supaya konsentrasi dan fokus, serahkan dan percayakan saja. Kan baru mulai kerja. Jadi biarkan Pak Helldy bertugas dulu," kata H. Ali Mujahidin.***

Editor: Yadi Jayasantika

Tags

Terkini

Terpopuler