KABAR BANTEN – Mandalawangi merupakan salah satu kecamatan yang masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Pandeglang, yang terkenal dengan jalanan yang tanjakannya cukup tinggi, dan turunannya yang cukup curam.
Dahulu Mandalawangi ini terkenal dengan jalanannya yang cukup berbahaya. Selain terkenal dengan tanjakan dan turunannya yang menakutkan dengan kondisi jalanan yang rusak, lokasi jalanannya juga masih sangat gelap belum ada penerangan atau cahaya lampu terutama di malam hari.
Namun, sekarang wilayah tersebut mengalami perkembangan. Kondisi jalanan sudah tidak rusak seperti dahulu, karena sudah diaspal lebih bagus dari sebelumnya. Meskipun curam, tidak terlalu menakutkan untuk melewati jalanan tesebut.
Bahkan, secara bertahap, perlahan di daerah Mandalawangi tersebut kondisi dimalam hari sudah mulai terang dengan adanya penerangan dari lampu-lampu jalanan meskipun belum secara menyeluruh.
Baca Juga: Mengenal Asal Usul Tirtayasa Kabupaten Serang, Nama Raja Banten Sang Perencana Pembangunan Pertanian
Jalanan di Mandalawangipun sering dijadikan alternatif jalan, saat jalan raya Pandeglang cukup macet terutama pada hari-hari libur. Bahkan tak sedikit warga meski malam hari sudah mulai berani melewati jalanan Mandalawangi tersebut.
Baca Juga: Mengenal Asal Usul Nama Lebak, Pemberian Raja Purnawarman, Prasastinya Ada di Kabupaten Pandeglang
Mandalawangi sendiri, sebenarnya hanyalan sebuah nama pemukiman setingkat dusun dengan nama Kampung Mandalawangi, Desa Mandalawangi, Kecamatan Mandalawangi, yang letak kampungnya berada pada satuan lembah.
Disinlah titik pertemuan tiga lembah dari Gunung Karang, Gunung Aseupan, dan Gunung Pulasari. Adapun asal usul nama Mandalawangi sendiri, sebagaimana dilansir KabarBanten.com dari buku toponimi nama-nama tempat berdasarkan cerita rakyat yang disusun pada 2014 oleh Juliadi dan Neli Wachyudin, berasal dari legenda dua tokoh yang saling bertemu hingga akhirnya membentuk keluarga.
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, dua tokoh tersebut yakni Ki mandala yang merupakan seorang laki-laki perkasa yang mengembara dari timur, sedangkan Nyi Wangi adalah penduduk setempat yang memiliki paras cantik, karena kecantikannya tersebut menyebarkan bau harum.
Setelah berkeluarga, kedua tokoh tersebut membuka sebuah perkampungan, lalu oleh keturunannya, pekampungan tersebut dinamai dengan kampung Mandalawangi.
Baca Juga: Mengenal Asal Usul Nama Banten, Pusat Kerajaan Islam dan Negeri Para Jawara
Seiring dengan berjalannya waktu, perkampungan tersebut lambat laun menjadi ramai, lalu dibentuklah sebuah desa, dengan diiringi pembangunan sarana seperti jalan, pembukaan lahan pertanian, perkebunan, dan sebagainya.
Perkembangan terus berlanjut di daerah ini, sehingga dibangunlah sebuah kecamatan Mandalawangi, yang pusatnya di pertigaan jalan darat yang menghubungkan Mandalawangi dengan Pelabuhan Caringin dan Pandeglang.
Baca Juga: Asal-usul Sejarah Lembang Bandung
Selain namanya berasal dari dua tokoh yang saling bertemu dan membangun keluarga, hingga terbangunlah sebuah kecamatan atas nama Mandalawangi. Kata Mandalawangi, juga mengingatkan pada kata Mandala dari bahasa Sanskerta, yang merupakan sebuah konsep dalam mitologi Hindu.
Selian itu, juga konsep kekuasaan Jawa-Hindu sebagai pusat konsentrik yang terasosiasi kuat dengan pusat kekuasaan. Sehingga, Mandalawangi juga, menurut Fadillah tahun 2002, dihubungkan dengan tempat kuno yang memiliki fungsi kesucian pada periode Banten Girang antara abada ke-10 sampai abad ke-16.***