KABAR BANTEN - Pondok Pesantren Nurul Huda di Kampung Bangkong RT 06 RW 03 Desa Sukarame Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang mendapat bantuan dari Kantor Kemenag Kabupaten Serang Kamis 2 September 2021.
Bantuan dari Kemenag Kabupaten Serang kepada Ponpes Nuruuda Cikeusal tersebut diberikan berupa uang kadeudeuh.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Serang Tubagus Syhabudin mengatakan pihaknya sudah datang ke Pondok Pesantren Nurul Huda pada Kamis 2 September 2021.
Baca Juga: Ponpes Nurul Huda di Cikeusal Kabupaten Serang Porak Poranda Diterpa Angin Puting Beliung
Dalam kunjungannya pihaknya memberikan bantuan uang kepada ponpes yang terdalam angin puting beliung tersebut.
"Iya bantuan duit sama kadedeuh tenang aja," ujarnya kepada Kabar Banten Jumat 3 September 2021.
Sedangkan untuk bangunan ponpes yang rusak, akan dibuatkan proposal oleh kemenag untuk diusulkan ke Jakarta.
Baca Juga: Kemenag Gelontorkan Rp 233 Miliar untuk Pesantren, LPQ dan MDT, Begini Proses Pengajuannya
"Nanti harus buat proposal ke Jakarta. Kita bantu proposal bantuan rehab gedung, karena kemenag gak ada uangnya," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Pondok Pesantren Nurul Huda porak poranda akibat terdampak angin puting beliung pada Selasa 31 Agustus 2021.
Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Serang Jhonny E Wangga mengatakan cuaca ekstrim berupa angin kencang disertai hujan deras terjadi di Kecamatan Cikeusal pada Selasa 31 Agustus 2021 sekitar pukul 17.30.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Madrasah di Kabupaten Lebak, Ini yang Dilakukan Kemenag Lebak
Akibat angin kencang tersebut bangunan masjid di Pondok Pesantren Nurul Huda mengalami rusak ringan.
Kemudian Asrama pria dan wanita juga mengalami rusak berat. Sebagian atap bangunan tersebut beterbangan.
Warga sekitar kemudian langsung membantu melakukan evakuasi terhadap pondok pesantren tersebut.
Baca Juga: Heboh Hari Libur Tahun Baru Islam 1443 H Digeser, Begini Penjelasan Kemenag
Pondok pesantren Nurul Huda merupakan milik Ustadz Sana (53) yang berprofesi sebagai buruh harian lepas.
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan kepada BPBD Kabupaten Serang.
Mendapatkan laporan tersebut BPBD Kabupaten Serang langsung memberangkatkan personel ke lokasi kejadian untuk validasi data.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa nahas tersebut.
"Kondisi terakhir tidak ada korban jiwa," ujar Jhonny E Wangga.
Walau tak ada korban jiwa namun para santri terpaksa harus mengungsi di asrama yang tidak terpakai. Sebab asrama milik mereka sementara tak bisa digunakan.
"Sementara santri mengungsi di asrama yang tidak terdampak," katanya. ***