Nursalim juga mengakui bila sebagian besar guru masih belum melakukan rapid test pada hari pertama uji coba sekolah tatap muka. Namun pihaknya akan melakukan evaluasi dan meminta kepala sekolah untuk mendata para guru tersebut.
Baca Juga: Penerapan Sekolah Tatap Muka, Dindikbud Kabupaten Serang Tunggu Perintah Pusat
"Betul, nanti kami akan panggil kepala sekolahnya. Kemudian memang hari pertama ini kan tidak ada proses pembelajaran dan hanya perkenalan saja," ucapnya.
Sesuai dengan petunjuk dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Serang, guru yang tidak melakukan rapid test akan diberikan sanksi.
"Untuk sanksinya apa, itu nanti kebijakan dari sana (gugus tugas). Tapi yang jelas harus ada catatan (bahwa guru itu telah melakukan rapid test)," ucapnya.
Para guru tersebut, kata dia, merupakan tenaga pendidik yang berhubungan langsung dengan siswa.
Baca Juga: Cemasnya Orangtua di Kota Serang Melihat Kasus Covid-19 Naik Jelang KBM Tatap Muka
"Jadi hari ini saya akan cek kembali berapa banyak guru yang belum melakukan rapid test. Karena mereka ini kan guru studi dan harus jelas kondisi kesehatannya karena mereka ini kan mengajar," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushuludin mengatakan, apabila masih banyak guru yang belum melakukan rapid test, Pemkot Serang akan mengambil langkah tegas. Dirinya siap untuk memfasilitasi para guru.
"Memang kan masih bertahap, tapi kalau memang ada guru yang tidak melakukan rapid test biar nanti saya yang melakukan rapid test," katanya.