Baca Juga: Mengenal Asal Usul Nama Lebak, Pemberian Raja Purnawarman, Prasastinya Ada di Kabupaten Pandeglang
Belanda pun merebut pelabuhan tersebut, sehingga memonopoli dan mematikan perdagangan di Banten, yang kemudian pusat perdagangan tersebut dipindahkan ke Batavia atau Jakarta.
Setelah direbut, pelabuhan Karangantu ditimbun oleh Belanda dan bekas pelabuhan tersebut menjadi rawa yang berkembang menjadi sarang nyamuk yang mengakibatkan masyarakat sekitar banyak terkena penyakit malaria.
Setiap orang yang terkena penyakit malaria tropica tersebut, banyak yang tidak sadarkan diri atau lupa ingatan, sehingga penduduk sekitar meyakini bahwa penderita yang alami penyakit malaria tersebut dihinggapi oleh setan atau hantu yang berada disekitar timbunan karang.
Adanya hantu yang mendiami karang tersebut, membuat masyakarat memberi nama pelabuhan yang tertimbun sebagai daerah yang dikenal dengan nama Karangantu. Selain berdasarkan cerita tersebut, ada yang mengatakan bahwa nama Karangantu berasal dari kata ‘Kran’ yang memiliki arti sumur bor/ sumber air, dan ‘Halte’ yang memiliki arti sebagai tempat pemberhentian.
Baca Juga: Mengenal Asal Usul Nama Banten, Pusat Kerajaan Islam dan Negeri Para Jawara
Berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, menyebutkan bahwa setiap kapal-kapal asing yang berlabuh di Banten, selalu mengisi persediaan airnya dipelabuhan tersebut. Kemungkinan, penyebutan kran dan halte tersebut jika disatukan, penyebutan menjadi ‘Kranhalte’ dan lama kelamaan penyebutannya mengalami perubahan menjadi Karangantu.